Sebuah Catatan Kecil tentang Hidup

Selasa, 10 Januari 2012
Teringat sebait lirik lagu, "cemburu menguras hati". Sangat mewakilkan perasaan saya. Menjadi seorang pencemburu merupakan tindakan egois yang saya miliki. Hanya karena merasa takut jika orang yang disayang pergi, saya membuat orang yang saya sayang (terpaksa) memutuskan hubungan persahabatannya. Sungguh sangat egois sikap dan sifat saya. Walaupun saya memiliki alasan mengapa saya tega melakukan hal tersebut, tetap saja saya telah merusak hubungan silaturahmi seseorang. Dan itu kadang membuat saya tidak tenang. Bukan karena rasa "cemburu" saya, tetapi karena telah merusak hubungan tersebut. Jujur saja, saya merasa dia (orang yang saya sayang) merasa kehilangan sosok sahabatnya. Terasa janggal, bahkan terkesan dipaksakan untuk mengatakan tidak apa-apa. Dia sangat baik, sampai harus menutupi rasa kehilangan temannya agar membuat saya tidak cemas dan tidak selalu berpikir negatif.
Cemburu merupakan salah satu penyakit hati. Ya, mungkin bisa juga dibilang bahasa gaulnya iri. Sifat iri saya muncul saat saya merasa tidak percaya diri, tidak bangga akan kemampuan diri sendiri, dan yang lebih parah adalah tidak bersyukur dengan mukjizat dan anugerah yang diberikan Allah swt. Naudzubillahimindzalik.
Menjadi cantik tak harus terlihat secara fisik. Cantik fisik tetapi hati busuk untuk apa? Hati yang bersih, sikap yang sopan dan tutur kata yang terjaga bisa menjadi kecantikan yang luar biasa. Saya pernah menonton sebuah film di televisi (lupa judulnya), yang mengisahkan seorang wanita (sebut saja sarah) yang memiliki masalah dengan berat badannya. Sarah merasa kalau ia tidak cantik, dan ia pun membeli obat-obatan yang dapat mendukung program dietnya yang membantunya bertubuh langsing. Ia menganggap, bertubuh langsing adalah cantik. Sampai suatu saat, ia pergi dengan temannya ke sebuah negara di Afrika. Di negara tersebut, wanita langsing tidak disukai, bahkan disebut "tusuk gigi" oleh beberapa pria. Sarah berkenalan dengan seorang pria, dan mereka pun saling menyukai. Setelah menjalin hubungan, ternyata sarah melihat pria tersebut sedang makan di restoran dengan seorang wanita lain. Wanita tersebut cantik dan langsing. Sarah pun termakan api cemburu, dan langsung menghampiri pria tersebut dan memakinya seketika. Pria tersebut mengajak sarah bicara, dan menjelaskan bahwa wanita tersebut adalah rekan bisnisnya yang juga sudah memiliki suami, namun karena sarah sudah terlanjur cemburu pun tetap tidak berusaha untuk mengerti. Sampai akhirnya ia pun mengeluarkan kata-kata yang menunjukkan kalau dia memang tidak pantas dengan pria tersebut karena ia memiliki badan gemuk.
Sarah pun kembali ke negaranya, dan ia frustasi. Tidak ingin bekerja dan keluar kamar. Yang ia kerjakan hanya makan di kamar. Di titik dimana puncak frustasinya, ia pun mengingat pesan almarhumah neneknya yang mengatakan kalau ia sangat cantik walaupun memiliki badan yang gemuk. Akhirnya sarahpun bangkit dari keterpurukan dengan meyakinkan dirinya kalau menjadi cantik tak harus bertubuh langsing. Dan ia pun berhasil menjadi orang sukses yang dikenal banyak orang.
Film ini bisa menjadi bahan renungan untuk saya. Jika saya hanya terus menerus memikirkan hal-hal negatif dan selalu membandingkan diri saya dengan orang lain, kapan saya bisa jadi orang sukses? Yang diperlukan untuk menghilangkan rasa cemburu (atau iri) adalah dengan meyakinkan diri sendiri saya bisa, saya mampu melakukan sesuatu (walaupun kecil) yang berdampak besar dan baik untuk orang-orang di sekitar saya. Percayalah pada diri sendiri, maka kita akan dipercaya orang lain. Tidak perlu memikirkan orang lain dan masalah yang dibuatnya. Cukup dengan bersyukur, ikhlas, memikirkan solusi dan memetik hikmah dari masalah yang ada, insyaallah akan membantu menjaga hati saya dari penyakit hati tersebut.
Sampai saat ini pun, saya masih mencoba untuk belajar mengobati penyakit hati tersebut. Memang sulit untuk saya, tapi ini semua memang proses. Tidak mudah menjadi seseorang yang dewasa. Jika tidak dimulai dari sekarang kapan lagi?

Details in the fabric - Json Mraz
If it's a broken part, replace it
But, if it's a broken arm, brace it
If it's a broken heart, face it
And hold your own
Know your name
And go your own way
And everything
Will be fine
Hang on, help is on the way
Stay strong, i'm doing everything

1 comments:

{ Akhmad Muhaimin Azzet } at: Maret 28, 2012 11:48 PM mengatakan...

Jadi, yang perlu dibangun terlebih dahulu adalah kepercayaan diri ya, Mbak. Hmmm..., makasih ya, telah berbagi hal yang bermanfaat ini.

Posting Komentar

 

Leave Your Words

Categories

Populer Post

Your Position

Live Traffic Feed

Follow Me

My Friend's comming

Page Rank

Checkpagerank.net

BlogUpp!

Link Bloofers


LINK BLOOFER

© 2010 Junto Y Por Siempre Design by Dzignine
In Collaboration with Edde SandsPingLebanese Girls